zondag 16 mei 2010

Putri Catharina..



Dahulu kala, ada seorang pangeran yang sangat merindukan seorang putri Raja yang cantik jelita yang menjadi idaman hatinya siang dan malam. Dia kemudian melakukan perjalanan mengelilingi dunia hanya untuk mencari putri tersebut, tetapi dia selalu menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak sempurna pada setiap wanita cantik yang ditemuinya. Bahkan putri Raja sekalipun. Setelah 7 tahun berkelana mencari wanita idaman hatinya yang tak dapat ditemukannya, Akhirnya ia merasa putus asa dan pulang kembali ke istananya dengan hati yang sedih dan pilu.

Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras, dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali, malam itu sungguh menakutkan.

Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan sang pangeran sendiri keluar membuka pintu untuk tamu tersebut.

Seorang Putri yang sangat cantik berdiri di luar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah; mengalir turun ke kaki dan sepatunya. "Maafkan saya bila telah menganggumu sang pangeran, namaku adalah putri Catharina dari kerajaan Sembrayu, saya telah tersesat sampai kemari dalam perjalanan mencari kakak saya pangeran Erik yang pergi berburu pagi tadi".

“Aku ingin mengetahui apakah yang dikatakan oleh Putri tersebut benar atau tidak,” pikir sang Pangeran, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang Putri dan menaruh sebutir kacang polong di atas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di atas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang Putri tidur di atas ranjang tersebut. Di pagi hari, sang pangeran menanyakan apakah sang Putri tidur nyenyak di malam itu.

“Oh saya sangat susah tidur!” kata sang Putri, “Saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring di atas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!”

Dari jawaban putri Catharina, sang pangeran langsung tahu bahwa sang Putri ini pastilah putri yang benar-benar sempurna, karena hanya putri yang sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan di bawah dua puluh kasur an dilapisi dengan dua puluh selimut. Hanya putri yang benar-benar sempurna mempunyai kulit yang begitu halus.

Dan sang pangeran yang telah jatuh hati kepada putri Catharina, kemudian mengantarnya pulang ke kerajaan Sembrayu, dan tiga bulan kemudian sang putri Catharina yang telah jatuh cinta kepada sang pangeran, menerima lamaran sang pangeran untuk hidup sebagai istri sang pangeran yang tampan dan baik hati itu.