vrijdag 16 oktober 2009

Nyidam

Alkisah di kerajaan Sembrayu yang terkenal subur dan makmur, pada sebuah pagi yang cerah, ratu Anastasia sedang duduk bersantai dengan para putra dan putrinya. Karena pada hari itu ratu Anastasia sedang menjamu putri Heddy dari kerajaan Banyuwangi, yang baru saja datang berkunjung menjenguk sang ratu sekeluarga. Dan Putri Heddy yang anggun dan cantik jelita, bak sekuntum bunga mawar merah yang baru saja merekah, adalah keponakan tersayang dari sang ratu Anastasia.

Mereka semua duduk lesehan di atas tikar karpet sambil menikmati jamuan jajanan pasar yang baru saja dihidangkan oleh Simbak Demplon. Kepala rumah tangga istana yang masih termasuk saudara jauh dari sang ratu. Setelah meneguk habis secangkir teh manis dan makan sebungkus bubur sumsum, sang ratu berkata kepada salah seorang putranya, pangeran Christiaan. " Besok pagi aku ingin memberimu sebuah tugas yang penting...Erick, dan karena ini bukan sebuah pekerjaan yang ringan, sebaiknya kau minta bantuan Hermanus adikmu yang sakti dan very clever itu". "Tugas intern apa ekstren ibunda", sela pangeran Hermanus sambil nyomot kue bapau hangat di dekatnya. "Ya dua-dua-nya dong.... seperti biasanya...kok masih tanya juga sih", kata Simbak Demplon yang duduk dibelakang putri Jeane sambil mengerling genit. "Tugas apa ya" ,tanya pangeran Christiaan penasaran. "Gini ya Erick ma Herman, Simbak Demplon kan lagi nyidam tuh....dia jadi pingin banget makan pepesan ikan mas". Kedua pangeran itu tertawa bergelak . "Wah itu sih bukan soal besar ibunda", kata pangeran Hermanus, " Dipasar juga kan banyak yang jualan ikan mas, mau beli berapa gerobak juga ada,...tak kira simbak Demplon itu minta yang aneh-aneh, seperti dapur baru apa lap top yang canggih". "Atau dinner sama selebritry yang beken gitu".

Ratu Anastasia tersenyum sabar, "Ini bukan sembarang ikan mas loh, Simbak Demplon cuma mau ikan mas besar yang berenang di kolamnya pangeran Les Jhon, "jadi bukan soal main-main ya". Mendengar kata-kata sang ratu, para putri yang duduk berjejer disana menjerit kaget. Karena mereka tak menyangka sama sekali, bahwa simbak Demplon punya keinginan yang sangat berbahaya sekali bagi nasib saudara lelaki mereka yang gagah perkasa itu. Karena semua orang sudah tahu siapa pangeran Les John itu. Seorang raja yang sakti dan berwibawa dari negara Kediri. Selain sakti, cekatan dan teliti, dia juga punya seekor ular besar yang menjaga kolam ikannya siang dan malam. Dan siapa saja yang berani lancang mengambil ikan mas kesayangannya dari dalam kolam jernih yang ada di halaman istananya, maka pencuri itu tak akan bisa berkutik lagi . Karena tubuhnya akan dibelit oleh ular raksasa yang doyan makan daging mentah itu. Sehingga kedua pangeran itu cuma bisa duduk dengan mulut ternganga dan lutut gemetar mendengar perintah ibunda mereka. Wah ini tugas yang berat nian, pikir mereka dengan hati berdebar.

Tapi apa boleh buat, mereka tak bisa menolak perintah itu. Walaupun hati mereka merasa cemas sekali, sehingga malam itu mereka tak dapat tidur barang sejenakpun. Dan esok harinya sebelum matahari terbit, mereka telah berangkat dengan mobil jeep yang terbuka kapnya. Pangeran Hermanus ngebut cepat sekali. Bruum..bruum..bruum.. Sehingga berapa jam kemudian mereka telah memasuki wilayah kerajaan Kediri, yang subur dan hijau royo-royo itu. Ditengah jalan tiba-tiba Pangeran Hermanus menginjak rem mobilnya. Karena ada beberapa tuyul yang punya muka bulat, telinga dan mulut yang lebar, berdiri tegak ditengah jalan. "Kalau kalian mau selamat sampai tempat tujuan .....lebih baik sampeyan berjalan kaki saja, karena mobilnya kami perlukan buat nonton wayang kulit didesa Turen nanti malem", kata seorang tuyul yang berdiri paling depan sambil menggaruk-garuk pantatnya yang penuh dengan panu itu. Ditantang demikian kedua pangeran itu tak mau menyerah begitu saja. Dengan cekatan mereka meloncat turun dari dalam mobil jeep dan langsung mengajak para tuyul itu berduel. Seru banget. Sampai debu beterbangan di udara. Pukulan dibalas dengan tinju. Jotosan dibalas dengan sepakan. Tawuran yang rame sekali bunyinya, sampai para tuyul itu merasa kewalahan juga. Satu persatu mereka melarikan diri dari tempat itu.

Tiba-tiba terdengar suara yang berat didekat mereka. "Terimakasih banyak, karena kalian telah berhasil mengusir para tuyul yang jail itu dari wilayah kerajaanku. " Mereka sering mencuri ikan masku dan membuat ular piaraanku pusing tujuh keliling, karena dilempar oleh bom asap yang dibuat dari belerang gunung bromo". Ternyata pangeran Les yang sakti dan gagah perkasa itu telah berdiri dibelakang mereka. Bersama adik-adik perempuannya yang cantik, manis dan punya body yang seksi semua. Dan nasib baik telah menimpa diri kedua pangeran dari kerajaan Sembrayu. Karena mereka terus dijamu makan siang dengan masakan yang lezat-lezat. Dan pulangnya diberi bekal banyak sekali. Termasuk berapa bungkus pepesan ikan mas, yang ditangguk dari kolam ikan pangeran Les. "Tolong sampaikan salam hormatku buat ratu Anastasia dan putri Jeane ya", kata pangeran Les disaat mereka berpamitan pulang. Happy end
by DM







1 opmerking:

  1. hahahahahahah ceritanya lucuuu sekali, nulis lagi cerita yang lain ya...

    BeantwoordenVerwijderen